Kamis, 15 Maret 2018

KEUTAMAAN SURAT LUQMAN

Posted by DerinFadila on Maret 15, 2018 with No comments



Assalamualaikum wr.wb. di coretan kali ini saya akan menjelaskan beberapa keutamaan SURAT LUQMAN. Dan diantaranya sebagai berikut :


Banyak keutamaan yang terkandung pada surat Luqman, dan berikut diataranya :

1. mantera keselamatan dalam kapal
Apabila dibaca pada waktu naik perahu atau kapal, Insya Allah, akan diselamatkan dari bahaya tenggelam.

2. menyembuhkan sakit perut
Untuk menyembuhkan sakit perut. Caranya, ditulis ditempat apa saja atau pada kertas. Waktu menulis harus dalam keadaan suci. Lalu tulisan itu dilunturkan dengan air yang suci dan bersih. Setelah itu air diminumkan kepada orang yang sakit perut. Insya Allah, orang itu akan segera sembuh.

Adapun fadilah surat al luqman khusus pada beberapa ayatnya adalah :

3. Menyembuhkan Pikiran Kacau Dan Risau
Bila seseorang banyak masalah tentulah fikiran kacau dan akhimya orang itu jadi bingung. Akibatnya jadi kurang waras dan lupa ingatan.
Untuk menyembuhkannya maka lakukan perkara-perkara berikut, yaitu:
1. Siapkan menyan Arab dan madu.
2.  Sedikit menyan Arab dicampur dalam madu tersebut.
3. Campuran menyan dan madu itu dijampi (mentera) dengan membaca (Surat al luqman ayat 27-28)
4. Berilah minuman kepada orang yang sedang kacau fikiran itu.
Insya Allah akan sembuh pikirannya. Itulah khasiat surat Al Luqman ayat 27-28

4. Selamat Dari Tenggelam
Para pelaut dan nelayan perlu mengamalkan hikmah ini. Bahaya tenggelam dalam laut bila saja boleh terjadi angin taufan dan gelombang besar yang dapat membahayakan kapal atau perahu.
Bila menghadapi bencana seperti itu maka agar selamat ikutilah petunjuk di bawah ini, yaitu: 
1. Sediakan tujuh helai kertas.
2. Dalam keadaan suci tulislah (Surat Al Luqman Ayat 31-32) pada setiap helai kertas.
3. Setiap helai kertas itu digulung.
4. Bila dalam keadaan bahaya, misalnya gelombang besar dan angin topan, maka gulungan kertas itu dilemparkan satu persatu ke laut dari arah sebelah timur perahu atau kapal.
Insya Allah, bahaya tenggelam akan dapat dihindarkan. Lebih baik lagi bila angin topan ribut tiba, salah seorang penumpang mengumandangkan azan.


Surah Luqman
Juz 21
Surat Ke 31 : 34 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

الٓمٓ

Alif laam miim
1. "Alif Laam Miim [1178]."

تِلۡكَ ءَايَٰتُ ٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡحَكِيمِ

Tilka aayaatul kitaabil hakiim(i)
2. "Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat,"

هُدٗى وَرَحۡمَةٗ لِّلۡمُحۡسِنِينَ

Hudan wa rahmatal(n)-lilmuhsiniin(a)
3. "menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,"

ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ

Al-ladziina yuqiimuunash-shalaata wa yu'tuunazzakaata wa hum bil-aakhirati hum yuuqinuun(a)
4. "(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat."

 أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدٗى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

Uulaa-ika 'alaa hudan min rabbihim wa uulaa-ika humul muflihuun(a)
5. "Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَشۡتَرِي لَهۡوَ ٱلۡحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ بِغَيۡرِ عِلۡم وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًاۚ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَاب مُّهِينٌ

Wa minannaasi man yasytarii lahwal hadiitsi liyudhilla 'an sabiilillahi bighairi 'ilmin wa yattakhidzahaa huzuwan uulaa-ika lahum 'adzaabun muhiin(un)
6. "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan."

وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِ ءَايَٰتُنَا وَلَّىٰ مُسۡتَكۡبِرٗا كَأَن لَّمۡ يَسۡمَعۡهَا كَأَنَّ فِيٓ أُذُنَيۡهِ وَقۡرٗاۖ فَبَشِّرۡهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Wa idzaa tutlaa 'alaihi aayaatunaa wallaa mustakbiran ka-an lam yasma'haa kaanna fii udzunaihi waqraa(n), fabasy-syirhu bi'adzaabin aliim(in)
7. "Dan apabila dibacakan kepadanya [1179] ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan- akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih."

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلنَّعِيمِ

Innal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati lahum jannaatunna'iim(i)
8. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh kenikmatan,"

خَٰلِدِينَ فِيهَاۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Khaalidiina fiihaa wa 'dallahi haqqan wa huwal 'aziizul hakiim(u)
9. "Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ بِغَيۡرِ عَمَدٖ تَرَوۡنَهَاۖ وَأَلۡقَىٰ فِي ٱلۡأَرۡضِ رَوَٰسِيَ أَن تَمِيدَ بِكُمۡ وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٖۚ وَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَأَنۢبَتۡنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوۡجٍ كَرِيمٍ

khalaqas-samaawaati bighairi 'amadin taraunahaa wa alqa fiil ardhi rawaasiya an tamiida bikum wa bats-tsa fiihaa min kulli daabbatin wa anzalnaa minassamaa-i maa-an fa-anbatnaa fiihaa min kulli zaujin kariim(in)
10. "Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik."

هَٰذَا خَلۡقُ ٱللَّهِ فَأَرُونِي مَاذَا خَلَقَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦۚ بَلِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Haadzaa khalqullahi fa-aruunii maadzaa khalaqal-ladziina min duunihi balizh-zhaalimuuna fii dhalalin mubiin(in)
11. "Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya orang- orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata."

وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Wa laqad aatainaa luqmaanal hikmata aniisykur lillahi wa man yasykur fa-innamaa yasykuru linafsihi wa man kafara fa-innallaha ghaniyyun hamiid(un)
12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ

Wa-idz qaala luqmaanu li-ibnihii wa huwa ya'izhuhuu yaa bunayya laa tusyrik billahi innasy-syirka lazhulmun 'azhiim(un)
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ

Wa wash-shainal insaana biwaalidaihi hamalathu ummuhu wahnan 'alaa wahnin wa fishaaluhuu fii 'aamaini aniisykur lii wa liwaalidaika ilayyal mashiir(u)
14. "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1180]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِي مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ فَلَا تُطِعۡهُمَاۖ وَصَاحِبۡهُمَا فِي ٱلدُّنۡيَا مَعۡرُوفٗاۖ وَٱتَّبِعۡ سَبِيلَ مَنۡ أَنَابَ إِلَيَّۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

Wa-in jaahadaaka 'alaa an tusyrika bii maa laisa laka bihioi 'ilmun falaa tuthi'humaa washaahibhumaa fiiddunyaa ma'ruufan waattabi' sabiila man anaaba ilai-ya tsumma ilai-ya marji'ukum fa-unabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluun(a)
15. "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

يَٰبُنَيَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثۡقَالَ حَبَّةٖ مِّنۡ خَرۡدَلٖ فَتَكُن فِي صَخۡرَةٍ أَوۡ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ أَوۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ يَأۡتِ بِهَا ٱللَّهُۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

Yaa bunayya innahaa in taku mitsqaala habbatin min khardalin fatakun fii shakhratin au fiis-samaawaati au fiil ardhi ya`ti bihaallahu innallaha lathiifun khabiir(un)
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus [1181] lagi Maha Mengetahui."

يَٰبُنَيَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ


Yaa bunayya aqimish-shalaata wa`mur bil ma'ruufi waanha 'anil munkari waashbir 'alaa maa ashaabaka inna dzaalika min 'azmil umuur(i)
17. "Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)."

وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُورٍ

Wa laa tusha'iir khaddaka li-nnaasi walaa tamsyi fiil ardhi marahan innallaha laa yuhibbu kulla mukhtaalin fakhuurin
18. "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."

وَٱقۡصِدۡ فِي مَشۡيِكَ وَٱغۡضُضۡ مِن صَوۡتِكَۚ إِنَّ أَنكَرَ ٱلۡأَصۡوَٰتِ لَصَوۡتُ ٱلۡحَمِيرِ

Waaqshid fii masyyika waaghdhudh min shautika inna ankaral ashwaati lashautul hamiir(i)
19. "Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."

أَلَمۡ تَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَأَسۡبَغَ عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهُۥ ظَٰهِرَةٗ وَبَاطِنَةٗۗ وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُجَٰدِلُ فِي ٱللَّهِ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ وَلَا هُدٗى وَلَا كِتَٰبٍ مُّنِيرٍ

Alam tarau annallaha sakh-khara lakum maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi wa asbagha 'alaikum ni'amahuu zhaahiratan wa baathinatan wa minannaasi man yujaadilu fiillahi bighairi 'ilmin wa laa hudan wa laa kitaabin muniir(in)
20. "Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan."

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّبِعُواْ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُواْ بَلۡ نَتَّبِعُ مَا وَجَدۡنَا عَلَيۡهِ ءَابَآءَنَآۚ أَوَلَوۡ كَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ يَدۡعُوهُمۡ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلسَّعِيرِ

Wa idzaa qiila lahumuuttabi'uu maa anzalallahu qaaluuu bal nattabi'u maa wajadnaa 'alaihi aabaa-anaa awalau kaanasy-syaithaanu yad'uuhum ila 'adzaabissa'iir(i)
21. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah." Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya." Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?

وَمَن يُسۡلِمۡ وَجۡهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحۡسِنٌ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ

Wa man yuslim wajhahuu ilallahi wa huwa muhsinun faqadiistamsaka bil 'urwatil wutsqaa wa ilallahi 'aaqibatul umuur(i)
22. "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan."

وَمَن كَفَرَ فَلَا يَحۡزُنكَ كُفۡرُهُۥٓۚ إِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ فَنُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Wa man kafara falaa yahzunka kufruhu ilainaa marji'uhum fanunabbi-uhum bimaa 'amiluu innallaha 'aliimun bidzaatish-shuduur(i)
23. "Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati."

نُمَتِّعُهُمۡ قَلِيلٗا ثُمَّ نَضۡطَرُّهُمۡ إِلَىٰ عَذَابٍ غَلِيظٍ

Numatti'uhum qaliilan tsumma nadhtharruhum ilaa 'adzaabin ghaliizh(in)
24. "Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras."

وَلَئِن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ قُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِۚ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ

Wa la-in saaltahum man khalaqas-samaawaati wal ardha layaquulunnallahu qulil hamdu lillahi bal aktsaruhum laa ya'lamuun(a)
25. Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah." Katakanlah : "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ

Lillahi maa fiis-samaawaati wal ardhi innallaha huwal ghanii-yul hamiid(u)
26. "Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

وَلَوۡ أَنَّمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ مِن شَجَرَةٍ أَقۡلَٰمٞ وَٱلۡبَحۡرُ يَمُدُّهُۥ مِنۢ بَعۡدِهِۦ سَبۡعَةُ أَبۡحُرٍ مَّا نَفِدَتۡ كَلِمَٰتُ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Wa lau annamaa fiil ardhi min syajaratin aqlaamun wal bahru yamudduhu min ba'dihii sab'atu abhurin maa nafidat kalimaatullahi innallaha 'aziizun hakiim(un)
27. "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah [1183]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

مَّا خَلۡقُكُمۡ وَلَا بَعۡثُكُمۡ إِلَّا كَنَفۡسٍ وَٰحِدَةٍۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ

Maa khalqukum wa laa ba' tsukum illaa kanafsin waahidatin innallaha samii'un bashiir(un)
28. "Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja [1184]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِي ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِي ٱلَّيۡلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَۖ كُلّٞ يَجۡرِيٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمّٗى وَأَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ

Alam tara annallaha yuulijullaila fiinnahaari wa yuulijunnahaara fiillaili wa sakh-kharasy-syamsa wal qamara kullun yajrii ilaa ajalin musamman wa annallaha bimaa ta'maluuna khabiir(un)
29. "Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدۡعُونَ مِن دُونِهِ ٱلۡبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡكَبِيرُ

Dzaalika bi-annallaha huwal haqqu wa-anna maa yad'uuna min duunihil baathilu wa annallaha huwal 'aliyyul kabiir(u)
30. "Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak [1185] dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar."

أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱلۡفُلۡكَ تَجۡرِي فِي ٱلۡبَحۡرِ بِنِعۡمَتِ ٱللَّهِ لِيُرِيَكُم مِّنۡ ءَايَٰتِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

Alam tara annal fulka tajrii fiil bahri bini'matillahi liyuriyakum min aayaatihi inna fii dzaalika li-aayaatin likulli shabbaarin syakuur(in)
31. "Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur."

وَإِذَا غَشِيَهُم مَّوۡجٌ كَٱلظُّلَلِ دَعَوُاْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ فَمِنۡهُم مُّقۡتَصِدٞۚ وَمَا يَجۡحَدُ بِ‍َٔايَٰتِنَآ إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ

Wa-idzaa ghasyiyahum maujun kazh-zhulali da'awuullaha mukhlishiina lahuddiina falammaa najjaahum ilal barri faminhum muqtashidun wa maa yajhadu bi-aayaatinaa illaa kullu khattaarin kafuur(in)
32. "Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus [1186]. Dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡ وَٱخۡشَوۡاْ يَوۡمٗا لَّا يَجۡزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِۦ وَلَا مَوۡلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِۦ شَيۡ‍ًٔاۚ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ


Yaa ayyuhaannaasuuttaquu rabbakum waakhsyau yauman laa yajzii waalidun 'an waladihii wa laa mauluudun huwa jaazin 'an waalidihi syai-an inna wa'dallahi haqqun falaa taghurrannakumul hayaatud-dunyaa wa laa yaghurrannakum billahil gharuur(u)
33." Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah."

إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ وَيَعۡلَمُ مَا فِي ٱلۡأَرۡحَامِۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسٌ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدٗاۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسُۢ بِأَيِّ أَرۡضٍ تَمُوتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرُۢ

Innallaha 'indahu 'ilmussaa'ati wa yunazzilul ghaitsa wa ya'lamu maa fiil arhaami wa maa tadrii nafsun maadzaa taksibu ghadan wa maa tadrii nafsun bi-ayyi ardhin tamuutu innallaha 'aliimun khabiir(un)
34. "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok [1187]. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Penjelasan :
[1178]. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu. 
[1179]. Yang dimaksud dengan kepadanya ialah kepada orang yang mempergunakan perkataan-perkataan yang tidak berfaedah untuk menyesatkan manusia. 
[1180]. Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun. 
[1181]. Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya. 
[1182]. Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat. 
[1183]. Yang dimaksud dengan Kalimat Allah ialah: Ilmu-Nya dan Hikmat-Nya. 
[1184]. Maksudnya: menciptakan manusia dan membangkitkan mereka lagi pada hari kiamat adalah amat mudah bagi Allah s.w.t. 
[1185]. Maksudnya: Allah-lah Tuhan yang sebenarnya, yang wajib disembah, yang berkuasa dan sebagainya. 
[1186]. Yang dimaksud dengan jalan yang lurus ialah: mengakui ke-esaan Allah. 
[1187]. Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka diwajibkan berusaha.

0 komentar:

Posting Komentar